BEM FHUI

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Indonesia

Kongres ILUNI FHUI 2008

Pada hari Jumat lalu (25/7), ILUNI FHUI mengadakan musyawarah besar untuk memilih Ketua ILUNI FHUI periode 2008-2011. Acara dijadwalkan untuk dimulai pada jam 3 sore, oleh karena itu mahasiswa yang menjadi panitia diharapkan untuk sudah tiba di lokasi pada jam 1 siang. Kongres ILUNI FHUI 2008 bertempatkan di Wisma Serbaguna Gelora, Senayan, Jakarta Selatan.

Acara dibagi di dua tempat, yaitu acara outdoor yang berisikan berbagai hiburan dari beberapa tamu dan alumni, serta acara inti yaitu musyawarah besar ILUNI FHUI ditempatkan di dalam gedung atau indoor. Sebelum dapat memasuki ruangan untuk musyawarah, para alumni diharapkan untuk registrasi di tenda yang terletak sebelum panggung untuk acara outdoor. Registrasi dilakukan dengan bantuan panitia UPU. Pertama-tama, alumni diharapkan mengisi absen yang telah ada pada meja berdasar tahun masuk ke FHUI, S1 tahun 1970-an, 1980-an, dan seterusnya, mahasiswa ekstensi, S2, dan juga S3. Setelahnya alumni akan mendapatkan nametag sebagai kartu masuk menuju ruang musyawarah. Untuk mendapatkan kertas suara ketua ILUNI FHUI, alumni diharapkan menunjukan nametag yang akan diberikan cap oleh panitia UPU, serta akan dicap pada punggung tangan yang mengambil kertas suara. Kertas suara yang hilang tidak dapat diambil lagi di meja registrasi, demi keadilan suara yang diperoleh oleh calon ketua ILUNI FHUI. Walau ternyata tidak sedikit dari para alumni yang kehilangan kertas suaranya.

Musyawarah yang dimulai sekitar jam 6 sore dan diakhiri pada jam 10 malam ini, berujung pada keberhasilan DR. Chandra Motik Yusuf, S.H., M.Sc. mendapatkan 206 suara dan menggantikan Mas Achmad Santosa, S.H., LL.M. sebagai Ketua ILUNI FHUI yang baru. (AQ)


BEM FHUI 2008/2009 mengucapkan selamat kepada Ibu DR. Chandra Motik Yusuf, S.H., M.Sc. Semoga dapat meningkatkan eksistensi ILUNI FHUI selama tiga tahun ke depan.

Rapat Kerja BEM FHUI 2008-2009

BEM FHUI 2008-2009 mengadakan Raker (Rapat Kerja) sebagai satu langkah untuk menginformasikan segala hal tentang visi, misi , program kerja, SOP (Standard of Operating Procedures) BEM FHUI selama masa bakti satu tahun yaitu 2008-2009. Acara tersebut diselenggarakan pada hari Sabtu, tanggal 19 Juli 2008 bertempat di Gedung Balai Sidang FHUI Kampus Depok.

Acara ini dihadiri oleh seluruh BPH (Badan Pengurus Harian), Ketua Departemen, Ketua Biro, Ketua Divisi dan masing-masing staff BEM FHUI 2008-2009. Tak lupa Raker ini pun dihadiri pula oleh Manajer Kemahasiswaan dan Alumni FHUI Bapak. M. Sofyan Pulungan, S.H., M.A ..
Acara tersebut dibuka oleh Manajer Kemahasiswaan dan Alumni FHUI Bapak M. Sofyan Pulungan, S.H., M.A. Selanjutnya, Ketua BEM FHUI 2008/2009, Fakhridho SBP Susilo memaparkan visi dan misi serta program Kerja BEM selama satu tahun ke depan. Secara garis besar dalam paparannya, Fakhridho menyampaikan bahwa visi dan misi BEM ke depan sesuai dengan tagline BEM saat ini “Your Vision’s, Indonesian’s Future” dimana prinsip nasionalisme dijadikan dasar dalam menjalankan tugas dan peran BEM itu sendiri.

Selain berkaitan dengan hal serius seperti pemberian informasi mengenai program-program kerja BEM kedepannya, juga ditampilkan beberapa penampilan-penampilan apik dari masing-masing departemen. Salah satu yang sangat menarik perhatian seperti penampilan dari Departemen Komunikasi dan Informasi (DEPKOMINFO) yang bertemakan “Keaneka Ragaman Kebudayaan Indonesia” dengan menyuguhkan tarian-tarian daerah serta Departemen Wirausaha (DEPWIRUS) yang berkonsep tarian modern dengan diiringi lagu-lagu yang modern lainnya. Hingga pada akhir acara, sebelumnya diadakan sesi pemotretan untuk mengabadikan momen Raker serta sebagai dokumentasi acara BEM FHUI 2008/2009. (GB)

Kampanye Bakal Calon Ketua ILUNI FHUI 2008-2011

“‘Bila tua nanti kita telah hidup masing-masing ingatlah hari ini”, demikian potongan lirik dari lagu berjudul ‘ingatlah hari ini’ dari Project Pop. Ternyata lirik tersebut dapat dinyanyikan untuk para alumni FH UI yang kembali berkumpul dalam suatu acara bertajuk “warming up party” di Bugs Café, Pondok Indah (10/7). Usia tak akan menjadi hambatan dalam sebuah kenangan akan persahabatan…

Pada Hari Kamis, 10 Juli 2008 di Bugs Café Pondok Indah telah diadakan acara kampanye calon ketua ILUNI Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI). Acara tersebut dihadiri oleh alumni FHUI dari berbagai angkatan. Adapun lima calon ketua ILUNI FHUI yang terdaftar yaitu:

Dasman Djamaluddin, S.H., M.H.
Pria kelahiran Jambi, 22 September 1955 ini merupakan alumnus FH UI program ekstensi angkatan 1995. Setelah lulus pada tahun 2003, ia melanjutan pendidikan di FIB Ui jurusan ilmu sejarah. Dasman bekerja sebagai pimpinan redaksi majalah Fakta dan Hukum, direktur eksekutif LPSS (Lembaga Pengkajian Sejarah Supersemar). Sosoknya yang pendiam ternyata ramai dalam prestasi khususnya karya berupa buku dan tulisan, salah satu bukunya yang terkenal adalah Jenderal TNI Anumerta Jenderal Basoeki Rachmat dan Supersemar. Dasman mengatakan perasaannya saat dicalonkan sebagai alah satu kandidat cukup berbangga bahkan ini merupakan pencalonan ketiga kalinya untuk menjadi calon ketua ILUNI. ” Saya tidak mempersoalkan menang atau kalah” ujar Dasman saat ditanya mengenai kansnya sebagai pemenang diantara kelima kandidat. Singkat kata, Dasman merupakan sosok alumni FH UI yang ingin memimpin ILUNI untuk menjadi lebih baik lagi di kemudian hari dan ILUNI FH UI kelak dapat merangkul semua angkatan tanpa hanya terpusat di satu angkatan.

DR. Chandra Motik Yusuf, S.H., M.Sc.
Chandra Motik merupakan nama yang familier di telinga namun siapakah Chandra Motik?
Ia adalah sosok wanita feminim tercantik diantara kelima kandidat tentunya karena ia merupakan satu-satunya kandidat wanita, yang terkenal dengan rambutnya yang indah. Chandra Motik bekerja sebagai penasehat ahli kepala staf TNI AL bidang maritim dan hukum dan sebagai legal consultants law firm miliknya. Chandra Motik terpilih menjadi salah satu kandidat setelah melalui perbincangan ringan dengan para sahabatnya yang zaman mahasiswa dahulu merupakan gank warung senggol. Dari perbincangan itu lah muncul ide untuk mencalonkan dirinya yang datang dari para sahabat. Visi seorang Chandra Motik terhadap ILUNI adalah bagaimana kelak ILUNI FH UI dapat menjadi wadah berkumpulnya para alumni FH UI yang solid dan bersatu.

Asrul Harun, S.H., M.Kn.
Pria murah senyum yang saat warming up party datang mengenakan jas rapi ini merupakan salah seorang alumni FH UI dari angkatan 1995. Asrul lahir di Medan, 23 Oktober 1948 dan kini ia berprofesi sebagai pengusaha dan konsultan hukum di ”ASA” law firm Jakarta. Asrul berbangga hati karena dapat dicalonkan sebagai salah satu kandidat calon ketua ILUNI oleh beberapa rekannya semasa di FH UI dahulu. Sebagai calon kandidat Ketua ILUNI FH UI Asrul berpesan pada adik-adik mahasiswa FH UI untuk berpikir positif tentang dosen walau segalak apapun dosen itu. ”Jangan pernah berpikir tentang dosen killer, killer itu datang dari diri kita sendiri dan jangan pernah putus sekolah hanya karena biaya, selalu rajinlah belajar maka bantuan pasti akan datang” ujarnya di sela-sela warming up party.

Gandjar Laksmana Bonaprata Bondan, S.H., M.H.
Diantara kelima kandidat ketua ILUNI, Gandjar merupakan kandidat termuda. Pria kelahiran Pekalongan, 9 Februari 1971 yang akrab disapa bang Gandjar ini saat warming up party datang mengenakan training dan helm sepeda di tangan setelah menempuh perjalanan dengan menggunakan sepeda dari kampus UI menuju pondok indah. Gandjar yang berprofesi sebagai dosen di FH UI dan pengacara, sosoknya yang karismatik menyimpan segudang mimpi untuk ILUNI kelak. Visi seorang Gandjar untuk ILUNI adalah agar kelak ILUNI dapat menjadi organisasi yang mampu menjadi mitra pengembangan universitas.

Chudry Sitompul, S.H., M.H.
Sama halnya dengan Gandjar Laksmana, Chaudry Sitompul merupakan salah seorang kandidat Ketua ILUNI yang berprofesi sebagai dosen di FH UI. Chudry lahir di Jakarta, 12 Desember 1955 dan merupakan alumni FH UI dari angkatan 1986. Sama halnya dengan kandidat lainnya Chudry pun memiliki keinginan untuk memajukan ILUNI FH UI sebagai atu organisasi kealumnian yang memiliki sekretariat jelas dan bergerak sebagai penghubung antar alumni kelak.

Setiap calon masing-masing diberi waktu lima menit untuk melakukan kampanyenya. Bapak Djasman memperoleh kesempatan pertama untuk melakukan kampanye. Ini adalah kali kedua bagi Beliau mencalonkan diri sebagai calon Ketua ILUNI FHUI. Beliau mengungkapkan visinya bahwa Beliau ingin memangkas birokrasi dan menginginkan ILUNI FHUI memiliki kejujuran. Dalam kampanyenya, Bapak Djasman mengatakan bahwa Beliau adalah seorang penulis buku, Beliau juga memperlihatkan sebuah majalah yang bernama FAHUM (Fakta Hukum) yang dibuatnya bekerja sama dengan Mabes POLRI.

Usai Bapak Djasman melakukan kampanye, Bapak Choudry Sitompul atau lebih dikenal dengan Bang Ucok memperoleh giliran kedua untuk melakukan kampanye. Bang Ucok mengatakan bahwa Beliau tidak mau terlalu muluk-muluk asalkan workable, ”Saya ingin ILUNI FHUI menjadi organisasi yang berperan untuk mencapai cita-cita bangsa,” ujar pria yang saat ini tercatat sebagai Dosen Tetap FHUI. Kampanye ketiga disusul oleh Ibu Chandra Motik yang menjadi satu-satunya kandidat wanita dalam pencalonan Ketua ILUNI FHUI. Menurutnya, menjadi ketua ILUNI FHUI bukanlah tugas yang mudah, ”Ia harus bersedia mengorbankan materi, waktu, dan mau kerja keras.” Kandidat keempat calon Ketua ILUNI FHUI disusul oleh Gandjar Laksmana Bonaprapta Bondan yang sering dipanggil oleh mahasiswa Bang Gandjar. Uniknya, Bang Gandjar yang memang terkenal humoris ini datang menuju Bugs Cafe dengan menggunakan sepeda. Beliau mengusung tema Kebersamaan, Kebanggaan, dan Kehormatan dalam kampanyenya. Usai Bang Gandjar melakukan kampanya, disusul oleh Bapak Asrul Harun sebagai kandidat terakhir yang melakukan kampanye. Dalam kampanyenya, Beliau bersedia menyediakan kantornya untuk dijadikan sekretariat ILUNI FHUI.

Di sela-sela kampanye Tim Jurnalistik menyempatkan untuk melakukan wawancara dengan beberapa alumni FHUI. Bapak Teuku Nasrullah atau lebih dikenal dengan Bang Ullah dari angkatan ’82, praktisi hukum terkenal sekaligus pengajar Mata Kuliah Hukum Acara Pidana paling fenomenal di FHUI mengatakan bahwa acara seperti ini dapat menjadi sarana silaturahmi begitu para alumni lulus. Beliau mengaku bahwa setelah lulus kuliah, sulit sekali untuk dapat bertemu dengan teman-teman, ”ini dapat menjadi momentum untuk membangun UI ke depan dan memberi sikap,” ucapnya. Ketika ditanya mengapa Beliau tidak turut mencalonkan diri padahal begitu banyak alumni yang mendukungnya untuk maju, Beliau mengatakan, ”Saya tidak ikut mencalonkan karena Saya sadar diri, sadar kemampuan. Kalau hanya ingin sekedar memperoleh jabatan, Saya mungkin dapat ikut. Akan tetapi, kalau dilihat dari segi motivasi, Saya tidak punya kemampuan untuk itu.” Beliau juga menambahkan bahwa seorang Ketua ILUNI FHUI harus bersedia mengorbankan waktu, tenaga, pikiran, dan biaya. ”Saya merasa masih terbatas baik waktu, tenaga, pikiran, apa lagi biaya.” ujarnya sambil tertawa dan mengatakan bahwa tidak menuntup kemungkinan bila Beliau ikut untuk pencalonan ILUNI FHUI ke depan. Menurutya, seorang Ketua ILUNI FHUI harus memiliki keluasan jaringan dan siap berkorban.

Mba Dayu dari angkatan’77 yang masih terlihat cantik dan muda mengatakan hal senada bahwa acara ini dapat menjadi sarana untuk silaturahmi, bertemu teman-teman lama, dan membangun network, ”Oppurtunity always come from relationship, buat saya FHUI seperti keluarga kedua,” ucapnya sambil tersenyum. Ketika ditanya mengenai calon ketua ILUNI FHUI, mba Dayu mengatakan bahwa semua calon memiliki konsep dan visi yang baik hanya tinggal dihayati dan direalisasikan. Mba Dayu juga berharap agar ILUNI FHUI memiliki peran dalam berbagai isu hukum baik nasional dan internasional. Beliau amat menyayangkan bahwa ILUNI FHUI terutama akademisi selama ini kurang berperan serta dalam merumuskan isu hukum secara bersama-sama seperti UU Pos, UU ITE, dan UU lain yang amat sangat berperan penting dalam mewarnai transaksi kita.

Bang Budi dari angkatan ’98 mengatakan bahwa tujuannya datang ke kampanye ILUNI FHUI adalah untuk bertemu dengan teman-teman dan senior-senior. Bang Budi mengaku bahwa tempat pertemuan ini dekat dengan kantor dan rumahnya, akan tetapi Ia akan lebih senang lagi kalau pertemuan semacam ini diadakan di Kampus FHUI. Bang Budi berharap agar Ketua ILUNI FHUI yang terpilih merupakan orang yang peduli dengan ILUNI, almamater, serta realistis. (AQ/CK/DA)

Apakah Kepribadian Menentukan Penyakit?

1. Impulsif
Kalau kamu memiliki watak impulsif, kamu mungkin mengira kamu mudah mengalami kecelakaan. Nyatanya tidak demikian. Ancaman kesehatan terbesar bagi orang dengan watak impulsive adalah borok lambung (stomach ulcers). Perut terasa perih dan panas. Para peneliti di Finnish Institute of Occupational Health meriset lebih 4.000 orang dan menemukan fakta bahwa responden uang memiliki kepribadian impulsive menanggung risiko 2,4 kali lebih besar untuk terserang borok lambung. Mengapa demikian? Orang impulsive cenderung menanggapi stress dengan kadar produksi asam yang lebih tinggi dari orang kebanyakan. Akibatnya muncullah borok usus. Para peneliti di Universitas Wales juga memperhatikan bahwa sifat impulsif juga bertalian dengan ketidakmampuan mengontorol aktivitas makan. Artis dengan watak sperti ini adalah Britney Spears.

2. Periang
Salah satu temuan penelitian yang mengejutkan adalah bahwa orang yang bersifat ceria cenderung lebih cepat mati? Hah, kok bisa? ”Anak yang oleh orang tuanya serta gurunya dikategorikan periang serta memiliki rasa humor ternyata mati lebih cepat dibandingkan orang yang justru tidak seceria dirinya,” catat peneliti Universitas California. ”Berlawanan dengan dugaan umum, sifat periang dan selera humor ternyata berbanding terbalik dengan umur panjang.”
Sebuah teori mencoba menjelaskan fenomena yang mengejutkan ini. Orang-orang dengan sifat periang umumnya suka menganggap enteng bahaya. Akibatnya, mereka pun menemukan kesulitan ketika harus menghadapi situasi-situasi di luar perhitungannya. Artis dengan karakter sperti ini adala Kate Hudson.

3. Pemalu
Apakah kamu sangat pemalu? Berjati-hatilah. Para pemalu sangat mudah terserang infeksi virus, demikianlah laporan dari Universitas California. Penelitian terhadap hewan pun menunjukkan bahwa binatang dari tipe yang berkelompok memiliki nodul pelindung limfa yang lebih aktif ketimbang nodul yang dimiliki binatang dari tipe pemalu. Nodul limfa dalah bagian sistem kekebalan tubuh dan membantu menghancurkan kuman-kuman penyakit yang menular seperti virus flu dan bakteria. Aktor yang terkenal pemalu adalah mendiang Heath Ledger.

4. Pencemas
Orang yang memiliki gangguan kecemasan menanggung risiko 3x lebih tinggi dibanding orang biasa dalam terserang tekanan darah tinggi. Sebuah riset dari Universitas Northern Arizona menyebutkan bahwa hormon stres mungkin sekali menjadi menjadi penyebabnya. Sementara itu wanita dengan gangguan kecemasan (phobia) punya risiko lebih tinggi tuh untuk terserang gangguan jantung, tekanan darah tinggi serta kolestrol. Orang dengan sifat pencemas juga cenderung menjadi perokok. Makin banyak saja kan penyakit yang bakal merusak tubuhnnya?
Sementara itu studi yang dilakukan di University of Antwerp menemukan bahwa dalam kurun waktu 10 tahun perawatan terhadap pasien gangguan jantung 27% adalah orang dengan karakter pencemas dilaporkan mati, sementara hanya 7% pasien yang bukan pencemas menghidupkan nafas terakhir. Artis dengan karakter seperti ini adah Winona Ryder.

5. Optimistis
Orang yang selalu melihat kehidupan dari sisi cerah rata-rata hidup 7,5 tahun lebih lama dibanding orang yang selalu memandang dari sisi yang kelabu, demikian kesimpulan yang ditarik pleh para periset dari Universitas California. Risiko meninggal pada usia dini karena berbagai penyakit tidak seberapa tinggi ditanggung oleh orang optimistis, yaitu 55% lebih rendah dibanding kelompok berlawanan. Temuan ini diumumkan oleh peneliti di Universitas Wageningen di Belanda yang melibatkan 1.000 orang responden.
Sebuah teori menyebutkan bahwa optimisme dapat meningkatkan semangat hidup, sehingga penyakit lebih mudah disembuhkan dari tubuh mereka. Teori lainnya menyatakan bahwa pengaruh pergaulan yang luas yang dimiliki oleh orang optimislah yang berperan menurunkan risiko terserang penyakit. Kemampuan bergaul yang oke dipercaya menurunkan kadar hormon stress, yaitu kortisol.
Para peneliti di Carneige Mellon University di Pitsburgh mengatakan bahwa optimisme memacu kekebalan dan melindungi tubuh dari stress psikologis.
Sementara itu sebuah studi di Amerika menunjukkan bahwa dalam waktu 30 tahun, kelompok orang yang optimis memiliki cacat yang lebih sedikit serta menderita nyeri kronis yang lebih sedikit pula dibanndingkan kelompok yang berlawanan. Aktor berkarakter optimis adalah Arnold Schwarzenegger.

6. Neurotis
Tipe neurotis (emosinya mudah terganggu) lazim dikaitkan dengan penyakit asma, sakit kepala, borok lambung, dan gangguan jantung. Pernyataan ini dikeluarkan oleh Universitas California dalam laporan studinya.
Dilapaorkan bahwa tipe neurotis acap menerapkan teknik menghadapi masalah tidak efektif, suka menyalahkan diri sendiri dan bermusuhan ketimbang mencari pertologann dan dukungan orang lain. Tentu saja mereka menjadi gampang stres dan ini berdampak pada melemahnya sistem kekebalan tubuh. Depresi yang mereka derita mengakibatkan menurunnya sistem kekebalan tubuh. Aktor dengan watak sperti ini adalah Woody Allen.

7. Pesimistis
Orang yang selalu mengharapkan hal terburuk akan mendapatkan harapannya itu pada kesehatannya. Mereka memiliki risiko 19% lebih tinggi untuk mati lebih awal dari dibanding orang yang optimistis.
Para peneliti di Amerika juga menemukan bahwa ada hubungan antara orang yang memilki sifat pesimistis dan neurotis sengan perkembangan penyakit Parkinson’s di masa depan, simpul ahli syaraf Dr. James Bower dari Mayo Clinic. Aktor dengan kepribadian pesimis adalah Russel Crowe.

8. Tekun
Bagaimana dengan orang tekun? Mereka dilaporkan sebagai kelompok yang usianya paling panjan, demikianlah menurut penelitian yang dilakukan Universitas California. Sikap tekun dan rajin berbakti tuh berpengaruh besra pada peluang hidup lebih lama. Menurut lapora riset di Universitas Nottingham, sikap tekun turut menjaga kestabilan tekanan darah serta kadar kolestrol. Diduga orang-orang yang tekun cenderung menghindari risiko dan lebih terbuka pada gaya hidup sehat.

9. Agresif
Tipe manusia yang suka meunjukkan sifat bermusuhan sangat rentasn terserang aneka rupa gangguan kesehatan serius. Ini bukan menakut-nakuti kamu loh, melankan kesimpulan yang didukung oleh banyak fakta.
Orang yang menderita artherosclerosis (penyumbatan pada arteri jantung) kebanyakan menunjukkan sifat bermusuhan tuh. Demikianlah kesimpulan yang ditarik oleh sebuah studi di Skotlandia yang hampr melibatkan hampir 2.000 responden pria dan wanita. Sebuah studi di Amerika menunjukkan tipe agresif paling tinggi kemungkinannya terkena radang kronis di seluruh bagian tubuh. Radang berkaitan loh dengan sejumlah penyakit gawat, termasuk penyakit jantung. Mengapa demikian? Sebab radang berperan efektif dalam penimbunan lemak dan pembuluh darah. Orang-orang agresif merespon lebih cepat dan lebih kuat terhadap stres baik secara mental maupun fisik. Akibatnya, tekanan darah pun meningkat lalu akhirnya berdampak pada kerusakan sistem kardiovaskular.
Orang dengaan sifat pemarah juga lebih lama pulih dari penyakit. Para peneliti dari Universitas Ohio State dengan sengaja membuat luka kceil di lengan beberapa responden yang sehat. Hanya dalam waktu 4 hari, hanya 30% pasien dengan sifat agresif lengannya pulih. Bandingkan deh dengan 70% pasien yang cinta damai yang langsung sembuh. Sifat agresif juga membuat orang lebih rentan terhadap serangan depresi parah, demikian menurut riset lain yang dilakukan di Amerika. Eminem adalah contoh orang dengan karakter agresif.

10. Tertutup
Orang-orang yang termasuk tipe yang gampang stres. Umumnya mendeita gangguan emosi tingkat tinggi san secara sadar menekan perasaan itu. Akibatnya, mereka memiliki risiko kanker dan penyakit jantung. Sekali terkena penyakit jantung koroner, orang tipr tertutup menanggung risiko kematoan yang tinggi loh. Demikianlah laporan sebuah studi yang dilakukan tim peneliti di Universitas Harvard.
Penulis laporan studi itu menyatakan bahwa orang-orang dengan tipe kepribadian ini kurang pandai mengatur hormon stres. Jantung mereka berdetak lebih cepat; tekanan darah mereka lebih tinggi; dan pembulu darah mereka dilaporkan lebih tegang. Semua kondisi itu buruk bagi sistem kardiovaskular. Mereka mungkin punya sitem kekebalan yang lebih aktif dibanding orang kebanyakan, sehingga infeksi lebih sering terjadi dan membahayak pembuluh darah. Jodie Foster adalah aktris dengan tipe ini.

11. Ekstrovert
Sebagaimana tipe optimistis, orang-orang ekstrovert atau terbuka jarang terkena penyakit jantung, demikian menurut laporan dari Universitas Milian. Para periset di universitas di Italia itu menyimpulkan bahwa risiko yang ditanggung orang ekstrovert terkena gangguan jantung lebih rendah 15%.
Mereka juga lebih cepat pulih dari sakit tidak seberapa rentan terhadap infeksi. Sebuah teori menyebutkan bahwa mereka memiliki strategi yang lebih efektif untuk menghadapi stres. Mereka juga paling sigap mencari pertolongan medis begitu mendapati gejala-gejala penyakit di tubuh mereka.
Namun demikian ada kelemahan yang dimiliki tipe ekstrovert demikian menurut riset di Yamagata University School of Medicine di Jepang. Tipe ekstrovert ternyata rentan menderita kegemukan dibandingkan tipe neurosis. Sejumlah teori secara bervarisai memaparkan penyebab risiko obesitas pada tipe ekstrovert. Salah satunya menyatakan bahwa orang-orang ekstrovert lebih mudah bergaul dan karenya lebih sering terlibat acara makan-makan. Paris Hilton adalah contoh selebritis yang ekstrovert. (CK)

Kembali ke halaman depan.

Pemilihan Abang-None Jakarta 2008

(Jakarta/4 Juli 2008) Ada 30 peserta untuk berkompetisi menjadi Abang dan None Jakarta, mereka adalah abang-abang dan none-none yang telah lolos seleksi sebagai perwakilan dari Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Pusat dan Kepulauan Seribu. Kemudian, yang menjadi juri pada ajang tersebut adalah Okky Asokawati, Hermawan Kartajaya, Rae Sita Supit, Titi Kusumo, Drs. Rusdi Saleh, Ratih Sanggarwati, dan Robert P. Silalahi. Menurut Indra Bekti, selaku MC yang disadingkan pula dengan Velove Vexia pada malam itu, mengatakan bahwa ajang Abnon bukan sekedar pajangan saja, akan tetapi turut pula menjadi input dan output bagi Jakarata. Input artinya, para abang dan none yang telah dibina pasti terpilih kualitasnya karena mereka telah memperoleh materi pengembangan diri dan pengetahuan selama karantina, sedangkan output adalah mereka menjadi citra atau icon bagi Jakarta itu sendiri. Siapapun yang terpilih sebagai abang none Jakarta akan menjadi duta wisata Jakarta sekaligus menjadi inspirasi bagi Jakarta. Ajang pemilihan Abnon Jakarta tersebut diramaikan pula oleh berbagai bintang tamu yaitu: Andra n the Backbone, Sherina, Once, Mulan, Afgan, Seriueus dan artis ibu kota lainnya, tak lupa turut pula hadir di sana Bapak Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. Hal yang paling membanggakan bagi Mahasiswa Fakultas Hukum UI adalah 4 dari 30 finalis Abnon Jakarta tersebut adalah Mahasiswa FH UI yang sekaligus membawa kebanggaan bagi almamater kita, adapun putra putri terpilih tersebut adalah Aruni Larasati nomor 24, Yvonne Kezia D. Nafi nomor 28, Adya nomor 20, dan Ibnu nomor 23.

Para abnon ditanyakan berbagai pertanyaan dari berbagai aspek, antara lain: Psikologi, etiket dan kepribadian. Selain itu ada pula pertanyaan di bidang kepedulian lingkungan oleh Ibu Rae Sita Supit. Beliau mengajukan pertanyaan, ”Andaikata kamu terpilih menjadi Abang dan None Jakarta, apa yang akan kamu lakukan dalam mensosialisasikan stop global warming?” Dody, finalis dari Jakarta Barat mengatakan bahwa ia akan mempublikasikan program stop global warming dengan melakukan promosi lewat media yang unik lewat yaitu komuniti agar pencapaian target lebih maksimal. Uniknya, ada beberapa juga Abnon yang menggunakan bahasa Indonesia, bahasa asing terutama Inggris, atau bahasa Betawi dalam menjawab pertanyaan. Kemudian ada pula pertanyaan di bidang kepariwisataan dan kemampuan berbahasa asing, pertanyaannya yaitu, which particular aspect of Jakarta that you want to promote to Asian people? Untuk pertanyaan di bidang ini, finalis diharuskan menjawab dengan menggunakan bahasa asing, terlihat sekali ada beberapa finalis Abnon yang gugup karena pertanyaan yang cukup sulit ini. Sedangkan untuk pertanyaan di bidang sejarah dan kebudayaan Betawi, para finalis ditanyakan mengenai pendapat mereka tentang masyarakat Betawi yang menjadi inti dari masyarakat Jakarta yang Multikultular ini. Di tengah acara terdapat pula cuplikan gambar Ismail Marzuki, tokoh yang menjadi bagian dari legenda Kota Jakarta karena Beliau telah sangat fenomenal dengan berbagai karya cipta lagunya yaitu Pusaka, Gugur Bunga, Aryati, dan lain-lain. Acara Tanya jawab dilanjutkan oleh Bapak Hari T. selaku pimpinan dari MNC Group,“Kalau terpilih menjadi Abnon Jakarta bagaimana mempromosikan pariwisata Jakarta?”. Selain itu ada pula pertanyaan tentang teknik penampilan dan berbusana,”Bagaimana cara anda sebagai generasi muda mempromosikan Kebaya Encim dan Sadariah agar terkenal seperti batik saat ini?” salah satu Abnon mengatakan bahwa ia harus memulai untuk memakai dari diri sendiri, modenya dibuat fleksibel agar tidak tersegmentasi hanya pada beberapa golongan saja, dan jangan lupa pula harus disosialisasikan sehingga dikenal dengan istilah 3M yaitu, Mengenalkan, Mengajak, dan Menindaklanjuti (dari keluarga sendiri)

Selain itu, Robert P. Silalahi menanyakan pertanyaan yang berat di bidang pemerintahan dan pengetahuan umum yaitu mengenai komentar para finalis tentang kekhususan provinsi DKI Jakarta akan otonomi di tingkat provinsi. Para finalis hampir menjawab pertanyaan serupa yaitu dengan melihat bahwa Jakarta adalah kota administrasi dan agar dapat dikoordinasikan lebih mudah lagi hal ini agar terkait pula dengan otonomi tunggal agar tercipta kelancaran hubungan yang koordinatif.

Juara Favorit adalah Erlangga dan Desy (Jakarta Selatan);
Juara Harapan III Novan Novrianka (Jakarta Utara) – Sheila Purnama Bulan (Kepulauan Seribu);
Juara Harapan II Gilang Lazuardi (Jakarta Timur) – Dita K. (Jakarta Selatan)
Juara Harapan I Anggi Pradana (Kepulauan Seribu) - Desy B (Jakarta Selatan)
Juara Wakil II Andrea Abdurachman (Jakarta Selatan) - Anisa Anjani (Jakarta Pusat)
Juara Wakil I Dody A. (Jakarta Barat) - Oriza Rizki Suryadewi (Jakarta Pusat)
Juara I M. Satya (Jakarta Pusat) - Sekar Sari (Jakarta Barat)

(CK/DT)

Kembali ke halaman depan.

Welcome MABA 2008!

Bagi sebagian siswa lulusan SMA di seluruh Indonesia, tanggal 2 Juli 2008 adalah hari yang sudah dinantikan. Penantian itu dimulai sejak mereka mengetahui bahwa mereka telah resmi diterima sebagai mahasiswa Universitas Indonesia, karena hari itu merupakan hari pertama bagi Mahasiswa Baru (MABA) angkatan 2008 yang diterima lewat jalur Ujian Masuk Bersama (UMB) dan PPKB untuk melakukan registrasi yang bertempat di Balairung UI, Depok dan fakultas masing-masing.

Berdasarkan informasi dari Bahtera, mahasiswa Fakultas Hukum UI (FHUI) selaku Wakil Ketua Departemen Advokasi BEM FHUI, registrasi MABA 2008 akan dilangsungkan dari tanggal 2 Juli 2008 hingga 4 Juli 2008 (bagi MABA wilayah JABODETABEK) dan 6 Juli 2008 (bagi MABA wilayah non JABODETABEK).


Sejak pukul 08.00 WIB, para MABA mengantre di depan papan masing-masing fakultas untuk mengisi absensi dan pengecekan berkas, sementara orang tua mereka duduk menunggu di kursi yang telah disediakan di depan Balairung UI, Depok. Setelah mengisi absensi di samping Balairung, MABA dipersilakan masuk ke dalam Balairung untuk melakukan pendaftaran ulang yang dapat dilakukan hingga pukul 10.00 WIB. Di sisi lain Balairung, sudah ada berbagai mahasiswa fakultas yang membawa papan bertuliskan fakultas mereka agar MABA fakultas tersebut dapat mengikuti mereka ke arah stand fakultas yang disediakan panitia penerimaan MABA. Di sekitar stand fakultas, terdapat pula stand bazaar yang menjual beragam jajanan hingga asesoris yang bernuansa UI.

Di stand fakultas, MABA dapat berkenalan dengan beberapa senior dan diberikan penjelasan mengenai acara-acara yang harus mereka ikuti, misalnya tanggal berapa mereka harus datang kembali ke UI untuk latihan paduan suara, atau briefing BPMB. Setelah mengisi buku tamu dan berbincang dengan para senior, MABA diantar oleh beberapa teman Humas BEM FHUI menuju ke Fakultas Hukum, untuk selanjutnya menyerahkan dokumen yang diperlukan.

Tim Jurnalistik BEM FHUI berhasil wawancarai beberapa MABA FHUI mahasiswa disela-sela menunggu giliran untuk melakukan registrasi. MABA pertama adalah Anya. Ia berasal dari SMA Santa Theresia dan berhasil masuk ke FH melalui jalur PPKB. “Menurut saya FH bagus…” begitu tutur Anya.

Selain Anya, Tim Jurnalistik juga berhasil bertemu dengan Yosa yang berasal dari SMAN 8, Jakarta. Ia mengaku bahwa sebelum diterima di FHUI melalui jalur UMB, ia sudah terlebih dahulu menjadi mahasiswa D3 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi UI selama 2 tahun. Ia pindah dari FE karena ia ingin menjadi pengacara, terutama corporate lawyer. Kemudian ada pula Faisal yang berasal dari SMA 1 Medan yang berhasil masuk melalui jalur UMB. Ia memilih FHUI sebagai pilihan pertama karena ingin menjadi pengacara. Begitu pula dengan Tio yang diwawancara ketika sedang menunggu giliran untuk wawancara BOP di lobby fakultas. Tio sangat senang setelah mengetahui bahwa dia berhasil lolos UMB, karena FHUI memang pilihan Tio untuk melanjutkan pendidikannya, agar ia bisa menjadi pengacara di masa depan.

Tim Jurnalistik juga berhasil berbincang dengan salah satu perwakilan orang tua dari salah satu MABA 2008 yaitu Bapak Ketler. Beliau bercerita bahwa beliau sangat bangga terhadap anaknya karena telah berhasil diterima sebagai salah satu mahasiswa FHUI 2008. Beliau juga mengatakan bahwa sangat yakin bahwa kualitas pendidikan yang ditawarkan oleh FHUI merupakan kualitas yang paling baik di antara yang terbaik. Di akhir wawancara, beliau berpesan agar ospek yang akan diadakan nantinya tidak mengandung kekerasan fisik.

Setelah acara selesai, Tim Jurnalistik berkesempatan untuk mengobrol dengan koordinator lapangan acara penyambutan MABA 2008 ini yaitu Agrey. Ia bercerita pengalamannya dalam menyelenggarakan acara ini. Acara penyambutan ini sendiri merupakan hasil koordinasi langsung dengan BEM UI. Persiapan untuk acara ini sendiri telah dilakukan selama sebulan terakhir. Menurutnya, kendala terbesar dalam acara ini adalah adanya perubahan yang bersifat teknis pada saat pelaksanaan di lapangan. Tetapi kendala tersebut tidak menyurutkan semangatnya untuk membantu para MABA FHUI 2008. (AQ/CK/WP)
SELAMAT DATANG DI FHUI
Selamat berjuang MABA FHUI 2008

Kembali ke halaman depan.